Kita sering tiba-tiba merasakan sakit kepala yang tidak biasanya timbul. Terkadang bagi yang memang biasa mengalami sakit kepala, sering membiarkannya dan menganggap itu hal lumrah dan tidak berbahaya. Tetapi tunggu dulu. Berdasarkan berbagai kasus yang pernah saya temui dan berdasarkan diskusi kasus dengan para guru besar yang berkompeten di bidangnya masing masing, saya menyempatkan diri menulis artikel ini untuk membantu teman-teman menentukan mana sakit kepala yang perlu diwaspadai dan mana yang tidak.
Sakit kepala itu terjadi karena 2 sebab, yakni sebab primer dan sebab sekunder. Sebab primer terjadi memang karena gangguan di struktur kepala, seperti aktivitas berlebihan dari struktur sensitif nyeri di dalam kepala. Aktivitas berlebihan tersebut adalah aktivitas kimia di dalam otak, gangguan otot kepala dan leher, gangguan saraf dan pembuluh darah yang terletak tepat di luar tengkorak. Selain itu faktor gen juga mempengaruhi jenis sakit kepala ini. Tipe ini bukanlah merupakan gejala dari penyakit tertentu, jadi bukan pertanda adanya penyakit yang lebih serius. Contoh dari jenis ini adalah migrain, sakit kepala cluster, sakit kepala tension serta sakit kepala otonom saraf trigeminal. Untuk di bagian nantinya, saya akan mencoba membahas sakit kepala cluster dan sakit kepala jenis tension lebih jauh.
Ada berbagai faktor yang merangsang timbulnya sakit ini seperti perubahan pola tidur, kurang tidur, stress, makan tidak teratur, makanan tertentu seperti daging olahan yang mengandung nitrat dan tentu saja anggur merah serta lain lain. Dengan mengetahui faktor pemicu tadi, kita mungkin bisa menghindari timbulnya sakit kepala primer ini.
Sakit kepala sekunder tentu saja jenis yang lebih harus diwaspadai. Yang termasuk jenis ini tentu saja seperti tumor ganas atau jinak, sinusitis akut, radang otak, radang selaput otak, masalah gigi, penyakit telinga, sindrom pasca gegar otak, aneurisma ( pembengkakan pembuluh darah otak ), dll. Ciri-ciri dari jenis sakit kepala ini pada umumnya disertai dengan gejala penyakit kronis lainnya seperti kurus yang mendadak, demam meriang, batuk kronis, pucat, aktivitas menurun, sakit yang meningkat dari waktu ke waktu, keadaan tubuh umum yang lemah, Untuk hal ini perlu bantuan dari dokter untuk menentukan diagnosa yang tepat.
Terimakasih
Terimakasih :)
BalasHapus