Selasa, 26 Juni 2012

APAKAH HEWAN TERNAK ITU PANTAS DAN RELA UNTUK KITA BUNUH DAN MAKAN DAGINGNYA?







Sebuah pertanyaan yang membuat saya tertawa dalam hati yaitu apakah hewan ternak itu pantas dan rela untuk kita bunuh dan makan dagingnya? sebenarnya pertanyaan semacam itu tentu anda semua sudah pasti bisa menjawabnya bukan?

JAWABANNYA ADALAH HEWAN ITU TIDAK ADA SATU PUN YANG PANTAS DAN YANG RELA KITA BUNUH DAN MAKAN DAGINGNYA!!!! APA SEBABNYA??

Semua jenis hewan di dunia ini baik yang ada di darat, udara maupun di air juga mempunyai nyawa, roh, jiwa, rasa sakit, perih, panik, stress dan rasa kasih sayang sama seperti kita manusia. Sebagai bukti nyata, coba anda menghidupkan lagi hewan yang sudah tergeletak mati di pinggir jalan, walaupun tubuh hewan itu tidak rusak atau luka, tapi apakah kita bisa menghidupkannya lagi? ilmuwan atau profesor darimanapun tidak akan pernah bisa melakukan hal yang demikian sampai hari kiamatpun. Itu membuktikan dengan jelas, hewan itu sama dengan kita manusia yang sama-sama mempunyai nyawa yang hanya Tuhan yang bisa memberikannya. Contoh yang lain adalah harimau yang buaspun tidak akan memangsa anaknya sendiri, induk ayam pasti akan sangat marah apabila kita mendekati apalagi menyakiti anak-anak ayamnya. Masih banyak sekali contoh-contoh nyata bahwa hewan itu memiliki nyawa, stress, panik, rasa sakit dan rasa kasih sayang. Perbedaan hewan dengan kita manusia hanyalah bentuk fisik, karsa dan budi pekerti luhur saja. Jadi kalau mau tahu rasa sakit hewan ternak ketika disembelih, maka anda boleh mencoba menggores lengan anda sendiri dengan pisau silet. Sakit bukan? Nah, hewan ternak yang dibunuh oleh manusia, seribu kali lebih sakit dan lebih menderita dibandingkan dengan rasa sakit kita sewaktu digores dengan pisau silet. Coba anda bayangkan, seandainya kita atau saudara kita berganti posisi menjadi hewan ternak, apa yang akan anda lakukan dan apa yang akan anda rasakan?? Begitulah bayangan perasaan hewan ternak ketika mereka mau disembelih..Sekarang anda sudah bisa sedikit membayangkannya bukan?? kita lanjutkan ke alasan selanjutnya ya!!!
Menjelang hewan ternak mau disembelih, maka timbul perasaan takut, panik, marah, benci dan dendam dalam tubuh hewan itu. Maka dari itu daging hewan yang disembelih seringkali cepat kaku, keras dan kadang-kadang tidak enak untuk disantap oleh lidah.
Daging hewan tentu saja mengandung sifat-sifat baik dan buruk dari hewan itu sendiri. Saat kita memakan daging mereka, secara tidak langsung sebenarnya, kita juga memakan dan menanamkan sifat-sifat buruk hewan itu ke dalam tubuh kita sendiri. Manusia sebenarnya kadang-kadang sudah tidak sanggup untuk mengendalikan sifat buruknya sendiri seperti ego, emosi, nafsu dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan memakan daging hewan terus-menerus. Maka jangan heran di zaman sekarang banyak manusia yang berperilaku seperti hewan bahkan kadang-kadang lebih buruk daripada hewan itu sendiri. Mengerikan bukan??
Daging Hewan ternak itu seringkali diperoleh dengan cara yang tidak alami, seperti disuntik dengan obat-obatan perangsang tumbuh biar cepat besar dan siap untuk dipotong dan disuntik dengan antibiotik-antibiotik. Dengan begitu tidak merugikan dan cepat menguntungkan para peternak. Anda bisa bayangkan kalau kita mengonsumsi jenis makanan yang demikian tidak sehat masuk ke dalam tubuh dan darah kita!! Maka anda jangan heran kalau zaman sekarang banyak orang pemakan daging yang mudah sakit-sakitan dan tidak mempan apabila diobati dengan dosis obat atau antibiotik yang rendah. Celakanya lagi, hampir sebagian besar daging yang kita konsumsi setiap hari itu berasal dari hewan ternak yang diternakkan dengan cara yang seperti di atas terutama sekali di kota-kota besar.
Anda pernah melihat seekor sapi atau seekor ayam ketika disembelih, saya sempat membayangkan apabila suatu hari kita bisa mengerti bahasa hewan seperti di film dr. Dolittle maka saya rasa akan ada banyak manusia yang tidak tega membunuh hewan yang tak berdosa itu. Apakah anda tahu, tidak ada satu ekor hewan pun di dunia ini yang rela dirinya dibunuh apalagi dimakan dagingnya. Kita boleh memberi perbandingan, seandainya ada seekor hewan yang rela atau ikhlas kita bunuh, maka anda sudah tidak perlu merasa berdosa dan tidak perlu merasa bersalah lagi untuk memakan dagingnya. Tetapi hal itu akan menjadi hal yang paling jarang terjadi di dunia sampai kapanpun bahkan saya berani bilang itu adalah hal yang mustahil. Jadi apakah kita masih tega membunuh dan memakan daging hewan?
Ada orang yang bilang, membunuh itu berdosa tetapi memakannya tidak berdosa. Sebenarnya, kita bisa menyatakan bahwa tanpa membunuh mustahil kita bisa mendapatkan dagingnya atau untuk mendapatkan daging hewan kita tentu harus membunuh hewan itu dulu. Jadi secara otomatis, kalau kita tidak memakan daging, maka tingkat pembunuhan hewan ternak pasti sedikit banyak akan berkurang.
Apakah anda punya hewan kesayangan? apakah di saat hewan kesayangan anda mati atau sakit, kita merasa bersedih? bagaimana perasaaan anda jika suatu hari hewan kesayangan anda, dijadikan hewan sembelih dan dagingnya disajikan di piring makan?
Sebenarnya banyak sekali alasan mengapa hewan ternak itu tidak pantas dan tidak rela kita bunuh. Tapi saya rasa alasan-alasan di atas sudah cukup mewakili seribu alasan yang lainnya. Selanjutnya saya akan membahas tentang Vegan adalah pola makan terbaik dan paling sehat di dunia ini. Thx

3 komentar:

  1. it seems not everything can be run for most of the above data, there seems to be animals that are protected and should not be in perjualbelikan deh ... !!
    But most worth the try to start a livestock business
    togel singapura

    BalasHapus
  2. thank infonya sangat membantu, silahkan kunjungi balik web kami http://bit.ly/2QskoZs

    BalasHapus
  3. Bagaimana dengan hukum alam? Rantai makanan? Bukan kah predator di alam liar juga makan konsumen tingkat 1 (hewan ternak). Terus kalo ada harimau yang iba pas mau makan rusa kan aneh? Harimaunya kudu jadi vegan juga gitu kek kamu? membuat statement harus obyektif.. Jangan hanya dari sudut pandang seorang vegan saja

    BalasHapus