Mulut Manusia
Mulut manusia dan hewan herbivora secara alam ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan hewan karnivora
Gigi Manusia
Gigi manusia secara alam adalah gigi seri dan bukan gigi taring yang dapat merobek dan mengunyah kulit dan daging hewan.
Gerakan Rahang Manusia
Gerakan rahang manusia secara alam bisa ke atas dan ke bawah serta ke samping kiri dan kanan sedangkan gerakan rahang hewan karnivora secara alam hanya bisa ke atas dan ke bawah saja.
Metabolisme Manusia
Metabolisme manusia secara alam tidak dapat mencerna kolesterol dan asam lemak jenuh yang dikandung semua jenis daging hewan secara sempurna. Akibatnya darah dalam tubuh pemakan daging akan menjadi semakin mengental, kemudian mempersempit dan menyumbat dinding-dinding pembuluh darah yang nantinya bisa menimbulkan penyakit stroke, tekanan darah tinggi dan serangan jantung cepat atau lambat. Selain itu daging hewan banyak mengandung protein urikase dan urea yang menambah 10 kali lipat beban kerja ginjal dan akan merusak ginjal. semua itulah cikal bakal penyakit Gout (asam urat tinggi), osteoporosis akibat banyak kalsium dalam tulang terkuras untuk mencerna asam lemak daging hewan, asma, pembesaran prostat, kencing manis (Diabetes Mellitus), kencing batu, maag, sembelit, jerawat, kegemukan, rematik, ambeien, batu empedu dan masih banyak lagi penyakit yang sebenarnya disebabkan cepat atau lambat dari konsumsi daging hewan tapi banyak orang indonesia yang belum mengetahui dan menyadarinya. Saya sungguh berharap suatu hari semua orang bisa menjadi vegetarian.
Usus Manusia
Usus besar dan kecil manusia secara alam panjangnya 8-9 meter, berlipat-lipat dan dindingnya bergelombang. Sedangkan binatang pemakan daging secara alam memiliki usus besar dan kecil jauh lebih pendek (hanya dua kali lipat panjang tubuhnya) dan usus besarnya lurus serta dindingnya halus. Sehingga pencernaan daging hewan yang sama sekali tidak berserat dalam usus manusia membutuhkan waktu sekitar lima hari, sedangkan makanan vegetarian yang sangat kaya dengan serat hanya membutuhkan waktu dua hari saja. Di sinilah, mulai hari ketiga, daging hewan dalam usus manusia membusuk dan mengeluarkan racun atau zat karsinogen (penyebab kanker) secara perlahan-lahan. Banyak hasil eksperimen menunjukkan bahwa membakar dan memanggang ikan, sate, steak dan daging hewan lainnya akan menimbulkan zat kimia yang sangat beracun bernama metylcholantrene, penyebab kanker ganas. Ini terbukti dari percobaan terhadap tikus yang diberi zat kimia ini, dalam waktu tiga bulan, tikus-tikus tersebut menderita kanker tulang, kanker darah, kanker usus dan kanker lainnya. Untungnya lazimnya makanan manusia pada umumnya bervariasi dengan campuran bahan dari nabati, kalau tidak bisa kita bayangkan apa jadinya manusia jika hanya mengonsumsi daging saja di piringnya....???? itulah sebabnya saya memutuskan menjadi vegetarian murni sejak 11 tahun silam bahkan menjadi vegan murni sejak 1 tahun silam.
Daging Hewan Sakit Termakan Manusia
Banyak hewan yang sedang sakit jiwa, sakit kanker dan sakit lain yang berbahaya itu justru sengaja cepat-cepat dibunuh dan dijual dagingnya. Selanjutnya berbagai antibiotik dan obat-obatan lain, serta hormonpun sengaja disuntik ke dalam tubuh hewan ternak secara terus menerus agar hewan itu cepat gemuk dan empuk dagingnya. Coba anda bayangkan, apa jadinya kalau kita mengonsumsi daging yang demikian? Celakanya hampir sebagian besar daging yang kita konsumsi adalah daging yang bercirikan seperti di atas...bila tubuh manusia yang mengonsumsi daging hewan sering terasa lemas (kurang fit) atau sakit-sakitan dan kebal terhadap antibiotik dan obat-obatan berdosis rendah, anda pasti sudah tahu penyebabnya bukan???
Menurut WHO, 50 % dari total kematian di dunia ini disebabkan oleh penyakit jantung dan merupakan pembunuh nomor satu di dunia. 25 % dari total kematian di dunia ini disebabkan oleh penyakit kanker dan merupakan pembunuh nomor dua di dunia setelah penyakit jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar